cinta itu indah
selalu menghinggapi setiap insan
cinta itu suci
tidak akan ada yang mau menodai
cinta itu romantis
pujangga berkata didalamnya
cinta itu tiada luka
luka akan terobati oleh cinta
cinta itu saling mengerti
pengertian ada dalam cinta
Cinta itu kerinduan
karena rindu ada karena cinta
cinta itu kisah
kisah selalu terukir oleh cerita cinta
jadikan cinta selalu bertasbih
lindungi cintamu jangan sia-siakan Dia
atau engkau akan menyesalinya
assalamu alaikum Wr wb lidahku tak selihai goresanku meski tak bisa terungkap yang akhirnya tergusur waktu
Minggu, 27 Maret 2011
melawan hawa nafsu
Mahasuci Sang pncipta Alam, Dzat yang memiliki segalanya.
Mahacermat, Mahasempurna, sehingga sama sekali tiada membutuhkan apapun.
karena secara total telah mencukupi dirinya sendiri. Ribuan malaikat yang gemuruh bertasbih, bertahmid,
dan bertakbir tiap detik, tiap waktu, tiap kesempatan memuji atas namaNYA,
itupun smata mata hanya menunjukkan keagungan dan kebesaran-Nya.
Diciptakan-Nya makhluk jin dan manusia, lalu diperintahkan
untuk taat, bukan karena Sang Pencipta membutuhkan ketaatan makhluk-Nya.
Sungguh, semua perintah dari Allah adalah karunia agar kita menjadi terhormat, mulia, dan bisa kembali ke tempat asal mula kita yaitu SURGA.
Jadi kalau kita masuk neraka, naudzubillah, sama sekali bukan karena kurangnya karunia Sang mahasempurna, tapi karena saking gigihnya kita ingin menjadi ahli neraka,
yaitu dengan banyaknya maksiat yang kita lakukan.
Tuhan Mahatahu, bahwa kita memiliki kecenderungan lebih ringan kepada hawa nafsu dan lebih berat kepada taat.
Oleh karena itu, jika kita mendapat perintah dari-NYA, dalam bentuk apapun, si nafsu ada kecenderungan 'berat' melakukannya, bahkan tak segan-segan untuk menolaknya.
Misal; sholat, kecenderungannya ingin dilambatkan. Shaf saja,
orang yang berebutan shaf pertama itu tidak banyak, amati saja bahwa shaf belakang cenderung lebih banyak diminati. Perintah sholat banyak yang melakukan, tapi belum tentu semuanya tepat waktu, yang tepat waktu juga belum tentu bersungguh-sungguh khusu'. Bahkan ada kalanya - mungkin kita yang
justru menikmati shalat dengan pikiran yang melantur, melayang-layang tak karuan, sehingga tak jarang banyak program atau urusan duniawi lainnya
yang kita selesaikan dalam shalat. Dan yang lebih parah lagi, kita tidak
merasa bersalah.
Saat menafkahkan rizki untuk sedekah, maka si nafsu akan membuat seakan-akan sedekah itu akan mengurangi rizki kita, bahkan pada lintasan berikutnya sedekah ini akan dianggap membuat kita tidak punya apa-apa. Padahal, sungguh sedekah tiak akan mengurangi
rizki, bahkan akan menambah rizki kita. Namun, karena nafsu tidak
suka kepada sedekah, maka jajan justru lebih disukai.
Sungguh, kita telah diperdaya dengan rasa malas ini. Bahkan saat malas beribadah, otak kita pun dengan kreatif akan segera berputar untuk mencari dalih ataupun alasan yang dipandang "logis dan rasional". Sehingga apa-apa yang tidak kita lakukan karena malas, seolah-olah mendapat legitimasi karena alasan kita yang logis dan rasional itu, bukan semata-mata karena malas. Ah, betapa hawa nafsu begitu pintar mengelabui kita. Lalu, bagaimana, cara kita mengatasi semua kecenderungan negatif diri kita ini ?
Cara paling baik yang harus kita lakukan adalah kegigihan kita melawan kemalasan diri ini, karena kecenderungan malas kalau mau diikuti terus-menerus tidak akan ada ujungnya,
bahkan akan terus membelit kita menjadi seorang pemalas kelas berat, naudzubillah.
Berangkat ke Mesjid, maunya dilambat-lambatkan, maka lawan ! Berangkat saja. Ketika terlintas, nanti saja wudlunya di Mesjid.
Lawan ! Di Mesjid banyak orang, segera lakukan wudlu di rumah saja!
Itu sunah. Sungguh orang yang wudhu di rumah lalu bergegas melangkahkan kakinya ke Mesjid untuk sholat, maka setiap langkahnya adalah penggugur dosa dan pengangkat derajat.
Sampai di Mesjid paling nikmat duduk di tempat yang memudahkan dia keluar dari Mesjid, bahkan kadangkala tak sungkan untuk menghalangi orang lewat. Lebih-lebih lagi bila memakai sendal bagus, ia akan berusaha sedekat mungkin dengan sendalnya, dengan alasan takut dicuri orang. Begitulah nafsu, sungguh bagi orang yang ingin kebaikan, dia akan berusaha agar duduknya tidak menjadi penghalang
bagi orang lain. Maka akan dicarinyalah shaf yang paling depan,
shaf yang paling utama.
Sesudah sholat, ketika mau dzikir, kadang terlintas urusan pekerjaan yang harus diselesaikan, maka bagi yang tekadnya kurang kuat ia akan segera ngeloyor pergi, padahal zikir tidak lebih dari sepuluh menit, ngobrol saja 1 jam masih dianggap ringan. Atau ada juga yang sampai pada tahap zikir, diucapnya berulang-ulang, subhaanallah subhaanallah, tapi pikiran melayang kemana saja. Anehnya lagi kalau memikirkan "Dia Si Jantung
Hati", konsentrasinya sungguh luar biasa. Kenapa misalnya, mengucap
subhaanallah 33x yang sadar mengucapkannya, cuma satu kali? Atau ingatlah saat kita akan berdoa, kadang kita malas, ada saja alasan untuk tidak berdoa, walaupun dilakukan, akan dengan seringkas mungkin. Padahal demi ALLAH dzikir-dzikir yang kita ucapkan akan kembali pada diri kita juga.
Oleh karena itu, bila muncul rasa malas untuk beribadah, itu berarti hawa nafsu berupa malas sedang merasuk menguasai hati.
Segeralah lawan dengan mengerahkan segenap kemampuan yang ada, dengan
cara segera melakukan ibadah yang dimalaskan tersebut. Sekali lagi, bangun dan lawan ! Insya Allah itu akan lebih dekat kepada ketaatan.
Janganlah karena kemalasan beribadah yang kita lakukan, menjadikan kita tergolong orang-orang munafik, naudzubillah.
Firman-Nya, " Sesungguhnya orang-orang munafik
itu hendak menipu ALLAH dan ALLAH akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut ALLAH, kecuali sedikit saja". (Q.S. AN Nisa 4: 142).
Ingatlah bahwa kalau kita tergoda oleh bisikan hawa nafsu berupa kemalasan dalam beribadah, maka kita ini sebenarnya sedang menyusahkan diri sendiri, karena semua perintah itu adalah karunia ALLAH.
Coba, ALLAH menyuruh kita berdzikir, siapa yang mendapat pahala ? Kita. ALLAH menyuruh berdoa,lalu doa diijabah,
buat Siapa ? Buat kita. ALLAH sedikitpun tidak ada kepentingan manfaat atau mudharat terhadap apa-apa yang kita lakukan.
Tepatlah ungkapan Imam Ibnu Atho'illah dalam kitabnya, Al Hikam, "Allah mewajibkan kepadamu berbuat taat, padahal yang sebenarnya hanya mewajibkan kepadamu untuk masuk ke dalam SURGA-NYA
(dan tidak mewajibkan apa-apa kepadamu hanya semata-mata supaya masuk kedalam surga-Nya)".
Maka Abul Hasan Ashadily menasehatkan kepada kita, "Hendaklah engkau mempunyai satu wirid, yang tidak engkau lupakan selamanya, yaitu mengalahkan hawa nafsu dengan lebih mencintai
TUHANMU (ALLAH SWT)".
Maka kalau kita sengsara, kita susah, kita menderita, itu bukan karena siapa-siapa, itu semua kita yang berbuat. Padahal sungguh, setiap desah nafas yang kita hembuskan adalah amanah dari ALLAH SWT, dan sebagai titipan wadah yang harus kita isi dengan amal-amal kebaikan.
Sedangkan hak ketuhanan tetap berlaku pada tiap detik yang
dilalui oleh seorang hamba. Abul Hasan lebih lanjut mengatakan, "Pada tiap waktu ada bagian yang mewajibkan kepadamu terhadap ALLAH SWT (yaitu beribadah)".
Jadi sungguh sangat aneh jika kita bercita-cita ingin bahagia, ingin dimudahkan urusan, ingin dimulyakan, tapi justru amal-amal yang kita lakukan ternyata menyiapkan diri kita untuk hidup susah.
Seperti orang yang bercita-cita ingin masuk surga tapi amalan-amalan yang dipilih amalan-amalan maksiat. Maka, sahabat-sahabat Q sekalian sederhanakanlah hidup kita, paksakan diri ini untuk taat kepada perintah ALLAH, kalau belum bisa ikhlas dan ringan dalam beribadah.
Mudah-mudahan ALLAH yang melihat kegigihan diri kita memaksa diri ini, nanti dibuat jadi tidak terpaksa karena Dia-lah yang Maha Menguasai diri ini.
adapted by anwar iskhak
Mahacermat, Mahasempurna, sehingga sama sekali tiada membutuhkan apapun.
karena secara total telah mencukupi dirinya sendiri. Ribuan malaikat yang gemuruh bertasbih, bertahmid,
dan bertakbir tiap detik, tiap waktu, tiap kesempatan memuji atas namaNYA,
itupun smata mata hanya menunjukkan keagungan dan kebesaran-Nya.
Diciptakan-Nya makhluk jin dan manusia, lalu diperintahkan
untuk taat, bukan karena Sang Pencipta membutuhkan ketaatan makhluk-Nya.
Sungguh, semua perintah dari Allah adalah karunia agar kita menjadi terhormat, mulia, dan bisa kembali ke tempat asal mula kita yaitu SURGA.
Jadi kalau kita masuk neraka, naudzubillah, sama sekali bukan karena kurangnya karunia Sang mahasempurna, tapi karena saking gigihnya kita ingin menjadi ahli neraka,
yaitu dengan banyaknya maksiat yang kita lakukan.
Tuhan Mahatahu, bahwa kita memiliki kecenderungan lebih ringan kepada hawa nafsu dan lebih berat kepada taat.
Oleh karena itu, jika kita mendapat perintah dari-NYA, dalam bentuk apapun, si nafsu ada kecenderungan 'berat' melakukannya, bahkan tak segan-segan untuk menolaknya.
Misal; sholat, kecenderungannya ingin dilambatkan. Shaf saja,
orang yang berebutan shaf pertama itu tidak banyak, amati saja bahwa shaf belakang cenderung lebih banyak diminati. Perintah sholat banyak yang melakukan, tapi belum tentu semuanya tepat waktu, yang tepat waktu juga belum tentu bersungguh-sungguh khusu'. Bahkan ada kalanya - mungkin kita yang
justru menikmati shalat dengan pikiran yang melantur, melayang-layang tak karuan, sehingga tak jarang banyak program atau urusan duniawi lainnya
yang kita selesaikan dalam shalat. Dan yang lebih parah lagi, kita tidak
merasa bersalah.
Saat menafkahkan rizki untuk sedekah, maka si nafsu akan membuat seakan-akan sedekah itu akan mengurangi rizki kita, bahkan pada lintasan berikutnya sedekah ini akan dianggap membuat kita tidak punya apa-apa. Padahal, sungguh sedekah tiak akan mengurangi
rizki, bahkan akan menambah rizki kita. Namun, karena nafsu tidak
suka kepada sedekah, maka jajan justru lebih disukai.
Sungguh, kita telah diperdaya dengan rasa malas ini. Bahkan saat malas beribadah, otak kita pun dengan kreatif akan segera berputar untuk mencari dalih ataupun alasan yang dipandang "logis dan rasional". Sehingga apa-apa yang tidak kita lakukan karena malas, seolah-olah mendapat legitimasi karena alasan kita yang logis dan rasional itu, bukan semata-mata karena malas. Ah, betapa hawa nafsu begitu pintar mengelabui kita. Lalu, bagaimana, cara kita mengatasi semua kecenderungan negatif diri kita ini ?
Cara paling baik yang harus kita lakukan adalah kegigihan kita melawan kemalasan diri ini, karena kecenderungan malas kalau mau diikuti terus-menerus tidak akan ada ujungnya,
bahkan akan terus membelit kita menjadi seorang pemalas kelas berat, naudzubillah.
Berangkat ke Mesjid, maunya dilambat-lambatkan, maka lawan ! Berangkat saja. Ketika terlintas, nanti saja wudlunya di Mesjid.
Lawan ! Di Mesjid banyak orang, segera lakukan wudlu di rumah saja!
Itu sunah. Sungguh orang yang wudhu di rumah lalu bergegas melangkahkan kakinya ke Mesjid untuk sholat, maka setiap langkahnya adalah penggugur dosa dan pengangkat derajat.
Sampai di Mesjid paling nikmat duduk di tempat yang memudahkan dia keluar dari Mesjid, bahkan kadangkala tak sungkan untuk menghalangi orang lewat. Lebih-lebih lagi bila memakai sendal bagus, ia akan berusaha sedekat mungkin dengan sendalnya, dengan alasan takut dicuri orang. Begitulah nafsu, sungguh bagi orang yang ingin kebaikan, dia akan berusaha agar duduknya tidak menjadi penghalang
bagi orang lain. Maka akan dicarinyalah shaf yang paling depan,
shaf yang paling utama.
Sesudah sholat, ketika mau dzikir, kadang terlintas urusan pekerjaan yang harus diselesaikan, maka bagi yang tekadnya kurang kuat ia akan segera ngeloyor pergi, padahal zikir tidak lebih dari sepuluh menit, ngobrol saja 1 jam masih dianggap ringan. Atau ada juga yang sampai pada tahap zikir, diucapnya berulang-ulang, subhaanallah subhaanallah, tapi pikiran melayang kemana saja. Anehnya lagi kalau memikirkan "Dia Si Jantung
Hati", konsentrasinya sungguh luar biasa. Kenapa misalnya, mengucap
subhaanallah 33x yang sadar mengucapkannya, cuma satu kali? Atau ingatlah saat kita akan berdoa, kadang kita malas, ada saja alasan untuk tidak berdoa, walaupun dilakukan, akan dengan seringkas mungkin. Padahal demi ALLAH dzikir-dzikir yang kita ucapkan akan kembali pada diri kita juga.
Oleh karena itu, bila muncul rasa malas untuk beribadah, itu berarti hawa nafsu berupa malas sedang merasuk menguasai hati.
Segeralah lawan dengan mengerahkan segenap kemampuan yang ada, dengan
cara segera melakukan ibadah yang dimalaskan tersebut. Sekali lagi, bangun dan lawan ! Insya Allah itu akan lebih dekat kepada ketaatan.
Janganlah karena kemalasan beribadah yang kita lakukan, menjadikan kita tergolong orang-orang munafik, naudzubillah.
Firman-Nya, " Sesungguhnya orang-orang munafik
itu hendak menipu ALLAH dan ALLAH akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut ALLAH, kecuali sedikit saja". (Q.S. AN Nisa 4: 142).
Ingatlah bahwa kalau kita tergoda oleh bisikan hawa nafsu berupa kemalasan dalam beribadah, maka kita ini sebenarnya sedang menyusahkan diri sendiri, karena semua perintah itu adalah karunia ALLAH.
Coba, ALLAH menyuruh kita berdzikir, siapa yang mendapat pahala ? Kita. ALLAH menyuruh berdoa,lalu doa diijabah,
buat Siapa ? Buat kita. ALLAH sedikitpun tidak ada kepentingan manfaat atau mudharat terhadap apa-apa yang kita lakukan.
Tepatlah ungkapan Imam Ibnu Atho'illah dalam kitabnya, Al Hikam, "Allah mewajibkan kepadamu berbuat taat, padahal yang sebenarnya hanya mewajibkan kepadamu untuk masuk ke dalam SURGA-NYA
(dan tidak mewajibkan apa-apa kepadamu hanya semata-mata supaya masuk kedalam surga-Nya)".
Maka Abul Hasan Ashadily menasehatkan kepada kita, "Hendaklah engkau mempunyai satu wirid, yang tidak engkau lupakan selamanya, yaitu mengalahkan hawa nafsu dengan lebih mencintai
TUHANMU (ALLAH SWT)".
Maka kalau kita sengsara, kita susah, kita menderita, itu bukan karena siapa-siapa, itu semua kita yang berbuat. Padahal sungguh, setiap desah nafas yang kita hembuskan adalah amanah dari ALLAH SWT, dan sebagai titipan wadah yang harus kita isi dengan amal-amal kebaikan.
Sedangkan hak ketuhanan tetap berlaku pada tiap detik yang
dilalui oleh seorang hamba. Abul Hasan lebih lanjut mengatakan, "Pada tiap waktu ada bagian yang mewajibkan kepadamu terhadap ALLAH SWT (yaitu beribadah)".
Jadi sungguh sangat aneh jika kita bercita-cita ingin bahagia, ingin dimudahkan urusan, ingin dimulyakan, tapi justru amal-amal yang kita lakukan ternyata menyiapkan diri kita untuk hidup susah.
Seperti orang yang bercita-cita ingin masuk surga tapi amalan-amalan yang dipilih amalan-amalan maksiat. Maka, sahabat-sahabat Q sekalian sederhanakanlah hidup kita, paksakan diri ini untuk taat kepada perintah ALLAH, kalau belum bisa ikhlas dan ringan dalam beribadah.
Mudah-mudahan ALLAH yang melihat kegigihan diri kita memaksa diri ini, nanti dibuat jadi tidak terpaksa karena Dia-lah yang Maha Menguasai diri ini.
adapted by anwar iskhak
dendang Balada Cemburu
Balada pencemburu
gemuruh mulai berkumandang
halilintar tak henti-henti menyambar
kosentrasi perlahan-lahan ditelan amarah.
menunjukan gambar yang tak karuan ya itu cemburu
maaf jika kau selalu sedih karena ulahku
tapi itu kulakukan dengan begitu saja tanpa ada sengaja yang mencoba menerka
balada pencemburu
ku pikir bisa membuatmu bahagia..
karena ku tak ingin engkau dengan yang lain
mungkin ini ketidakwarasan
dan biarlah orang lain itu hanya bermimpi
ku mau kau selalu, selalu bersamaku
karena ku yakin bersamaku kau bahagia
akulah KEKASIHMU
satu-satunya……
gemuruh mulai berkumandang
halilintar tak henti-henti menyambar
kosentrasi perlahan-lahan ditelan amarah.
menunjukan gambar yang tak karuan ya itu cemburu
maaf jika kau selalu sedih karena ulahku
tapi itu kulakukan dengan begitu saja tanpa ada sengaja yang mencoba menerka
balada pencemburu
ku pikir bisa membuatmu bahagia..
karena ku tak ingin engkau dengan yang lain
mungkin ini ketidakwarasan
dan biarlah orang lain itu hanya bermimpi
ku mau kau selalu, selalu bersamaku
karena ku yakin bersamaku kau bahagia
akulah KEKASIHMU
satu-satunya……
Aku Dya Kado
Kado
Halow ini saya mau berbagi cerita saja lah mau baca pa ndak ?? lek gak mau ya uda silahkan tinggalkan artikel ini,*eh bukan maksud ngusir ya, mampir dulu donk silahkan baca deh
Ini masih awal eh mau nanya dulu apa makna kado??
Jujur sekalian curhat saya ini blum pernah sih nrima kado dari someone,(n baru kali ini ada orang yang mau ngasih kado buwat saya)*thank’s ya adhek hehe sering2 gitu juga g ak apa2 hehehe pasang muka ngarep.
Ini awal saya mulai pasang pikiran curiga pada saat saya telpon dya pas dirumah, maklumlah namane juga pacaran pasti punya rasa kangen kepada pasangannya, namun curiga disini bukan cemburu atau yang lain, ya meski saya ini bertipikal pencemburu kelas berat yang hampir pengen tahu gmana kabar e si dya, kangen yang berlebihan he malih mbahas kangen2an gini ya??
Kembali ke kado dimana dya nanya tentang bungkus kado pada saya, dengan cara ngeles yang menurut saya kurang bermutu hahaha*kok jadi menghina ya??. Maaf ya jujur saja, he dan rejeki saya mungkin hem pas saya telfon pas mbungkus sama mbaknya, pasang lagak detektif , dia ngeles bahwa dia pengen ngasih kado pada seseorang, terus saya nanya dengan rasa malu dya menjawab hem buat something* saya tegaskan disini something itu bukan barang, atau apa gitu tapi gambaran tentang seseorang, dan biasanya some one sih, disini dya sering suka pake plesetan seperti ini,
Balik lagi ke cerita saya langsung saja pasang muka cemburu, tahu sendrikan saat ini posisi saya pencemburu hehehe lantas langsung saya jawab dengan cara bungkus aja pake kertas koran aja wis dhek *disini saya manggil dya Adhek hehehe dan mungkin beda jika dibanding dengan pasangan yang lainnya dan mungkin ni cara saya , lhoh semakin ga jelas saja ini ceritanya ‘eh mana kadonya ya?? Maaf Para pembaca saya terlalu asyik cerita solannya,
Kado ga da bayangan bahkan saya hampir lupa bahwa dalam pacaran selalu saling kasih mengasihi satu sama lain hehe romantis sekali mungkin jika kejadian itu terus terulang, mari berkhayal bersama hem hem
“aku dapat kado apa?? Ya rasane pengen dapet sebuah pakaian yang berlengan panjang biar ga item, halah dasar e wis item gak usah sok putih, haduh setelah telpon itu nampaknya saya mulai ke GRan gara2 sinyal yang diberikan oleh dya aduh baru kali ini saya GR, dan memang baru kali ini saya berfikir seperti ini, tanggal kok jalane lambat ya pengen rasanya saya memutar waktu tambah cepat saja dalam hati berkata hayo ndang maret terus ketemu si dya,
Masih seputar kado pas nganter dya pulang kerumah tantenya eh ada sikap yang aneh pdahal biasanya setelah sampe sana langsung ditnya mau pulang sekarang ya???*adegan yang indah dimana akhir pandangannya itu berkaca seperti pengen menghalangi langkah saya untuk pergi, tapi maki anehnya, sek tunggu bentar ya MAS:* ihiiiirrrrr namun rencana itu keburu buyar rumahnya dikunci tante yawis klo gitu tak anter ke rumah ibunya tante saja sekarang, dan saya langsung pulang setelah pamitan,
Beberapa waktu kemudian dengan alasan ngjak jlan2 dengan uang yang mepet sih tapi emang aku pengen jalan2 juga, tempat perburuan buku kami mungkin punya hobi yang sama *alhamdullilah, dya kali ini akhir nya beli novel raditya Dika, heem tak lupa es krim berbalut coklat tebal uenak, dan kejadian yang saya harapkan ehheheheh kejadian yaitu prosesi penyerahan someone eh something ding
“T olong dibuka sampe rumah nanti ya??”
Dug dug2 dug dug2 hentak jantung kian berirama melihat senyum dan mendengar kata2nya
Eh ngomong2 isi kado nya apa ha??
RAHASIA nuw cukup aku Dya dan Allah yang Maha Tahu, eh mbak nya juga tau dong....
Makasih Ya Adhek Chicha...<3<<3<<3<<3<<3
Halow ini saya mau berbagi cerita saja lah mau baca pa ndak ?? lek gak mau ya uda silahkan tinggalkan artikel ini,*eh bukan maksud ngusir ya, mampir dulu donk silahkan baca deh
Ini masih awal eh mau nanya dulu apa makna kado??
Jujur sekalian curhat saya ini blum pernah sih nrima kado dari someone,(n baru kali ini ada orang yang mau ngasih kado buwat saya)*thank’s ya adhek hehe sering2 gitu juga g ak apa2 hehehe pasang muka ngarep.
Ini awal saya mulai pasang pikiran curiga pada saat saya telpon dya pas dirumah, maklumlah namane juga pacaran pasti punya rasa kangen kepada pasangannya, namun curiga disini bukan cemburu atau yang lain, ya meski saya ini bertipikal pencemburu kelas berat yang hampir pengen tahu gmana kabar e si dya, kangen yang berlebihan he malih mbahas kangen2an gini ya??
Kembali ke kado dimana dya nanya tentang bungkus kado pada saya, dengan cara ngeles yang menurut saya kurang bermutu hahaha*kok jadi menghina ya??. Maaf ya jujur saja, he dan rejeki saya mungkin hem pas saya telfon pas mbungkus sama mbaknya, pasang lagak detektif , dia ngeles bahwa dia pengen ngasih kado pada seseorang, terus saya nanya dengan rasa malu dya menjawab hem buat something* saya tegaskan disini something itu bukan barang, atau apa gitu tapi gambaran tentang seseorang, dan biasanya some one sih, disini dya sering suka pake plesetan seperti ini,
Balik lagi ke cerita saya langsung saja pasang muka cemburu, tahu sendrikan saat ini posisi saya pencemburu hehehe lantas langsung saya jawab dengan cara bungkus aja pake kertas koran aja wis dhek *disini saya manggil dya Adhek hehehe dan mungkin beda jika dibanding dengan pasangan yang lainnya dan mungkin ni cara saya , lhoh semakin ga jelas saja ini ceritanya ‘eh mana kadonya ya?? Maaf Para pembaca saya terlalu asyik cerita solannya,
Kado ga da bayangan bahkan saya hampir lupa bahwa dalam pacaran selalu saling kasih mengasihi satu sama lain hehe romantis sekali mungkin jika kejadian itu terus terulang, mari berkhayal bersama hem hem
“aku dapat kado apa?? Ya rasane pengen dapet sebuah pakaian yang berlengan panjang biar ga item, halah dasar e wis item gak usah sok putih, haduh setelah telpon itu nampaknya saya mulai ke GRan gara2 sinyal yang diberikan oleh dya aduh baru kali ini saya GR, dan memang baru kali ini saya berfikir seperti ini, tanggal kok jalane lambat ya pengen rasanya saya memutar waktu tambah cepat saja dalam hati berkata hayo ndang maret terus ketemu si dya,
Masih seputar kado pas nganter dya pulang kerumah tantenya eh ada sikap yang aneh pdahal biasanya setelah sampe sana langsung ditnya mau pulang sekarang ya???*adegan yang indah dimana akhir pandangannya itu berkaca seperti pengen menghalangi langkah saya untuk pergi, tapi maki anehnya, sek tunggu bentar ya MAS:* ihiiiirrrrr namun rencana itu keburu buyar rumahnya dikunci tante yawis klo gitu tak anter ke rumah ibunya tante saja sekarang, dan saya langsung pulang setelah pamitan,
Beberapa waktu kemudian dengan alasan ngjak jlan2 dengan uang yang mepet sih tapi emang aku pengen jalan2 juga, tempat perburuan buku kami mungkin punya hobi yang sama *alhamdullilah, dya kali ini akhir nya beli novel raditya Dika, heem tak lupa es krim berbalut coklat tebal uenak, dan kejadian yang saya harapkan ehheheheh kejadian yaitu prosesi penyerahan someone eh something ding
“T olong dibuka sampe rumah nanti ya??”
Dug dug2 dug dug2 hentak jantung kian berirama melihat senyum dan mendengar kata2nya
Eh ngomong2 isi kado nya apa ha??
RAHASIA nuw cukup aku Dya dan Allah yang Maha Tahu, eh mbak nya juga tau dong....
Makasih Ya Adhek Chicha...<3<<3<<3<<3<<3
Trenggalek 2nd Day
Bissmillah saja selalu terucap supaya kuat n tetap semangat dalam menjalani hari-hari pengalaman hari ini hehe
Biasa anak muda itu klo liburan pasti banyak molor nya apalagi di rumah sendiri hehehe(tak terkecuali saya ) bangun dengan mata yang sedikit kriyip2 sih langsung menuju ke kamar mandi hehe eh blum sampe ke kamar mandi langsung di tawari untuk membeli winih Lombok(bibit cabai hijau kecil) hehehe meski belum sempat menginjakkkan kaki ke kamar mandi akhirnya malah ikut mas untuk membeli bibit itu dengan pede langsung naek garuda(motor kebanggaan itu) tancap gas dengan jalan pelan2 (ndak ngebut ya “saya masih ingat pesanmu dhek:), menuju daerah melis hehe di sini saya membeli bibit cabai kecil itu eh ternyata murah ya masak 1 pohon itu harganya cma 100 rupiah, coba byangkan murahkan apalagi sekarang ini harga cabai lagi menggila, berarti jika harga tetap seprti ini berate bagus donk tanemanku nanti bisa hasil hehe(terlalu ngayal deh ) teralu sibuk dengan kegiatan di belakang rumah sampai akhirnya saya lupa jika belum sarapan hehe meski status Cuma bantu2 tapi cukup rumayan besok bisa lanjut sendiri maklum kemungkinan libur selama 1 bulan masak hari-hariku berisi tidur atau Cuma jalan2 tanpa tujuan hehe, semoga tindakan saya ini benar
Lanjut lagi ke menanam cabai karena saya hidup di desa (dengan bangga!!) setiap ada orang lewat itu selalu bertanya-tanya “ lha yo ngono tho le mburitan ne di tanduri ben iso manfaat” itu terlontar sampai beberapa kali penanya pokok e banyak banget dah saya lupa hehe pikunan ternyata ha akhirnya dapet beberapa larik tanah yang bisa dicangkuli wah ternyata capek ya, lebih capek dari pada ngetik artikel di blog ku ya (yo jauh to ndra) capek capek udah dlu macul tanahnya hehe
Pindah ke arena meja makan eh mbak ku masak enak pol yaitu ikan teropong digoreng kering renyah jan maknyusss(ayo gek blajar:DDD) setelah makan selesai mari mandi untuk siap2 berangkat sholat jum’at, ternyata saya masih tetap seperti anak2 dimana belum berangkat jika belum disuruh hehehe maklum klo libur itu pasti hawa nya males klo ndak gitu ngantuk,(^^)V ya wis saya berangkat ke masjid dekat rumah n ternyata terasa cepat banget, setelah selesai itu saya makan untuk kedua kalinya maklum di trenggalek setiap sore ujan jadi ndak bisa ngelanjutin kerjaan yang tadi
Sampai sore hari saya di suruh mbak untk membeli sesuatu yang digunakan utuk makan sore karena saya dlewer orangnya jadi telat gara2 terlalu asyik melihat pemandangan sekitar rumah dengan naik motor pelan2 n akhir nya tidak dapet apa yang diminta mbak hehe
Wah rasanya pengn segera bisa ketemu dengan teman2 di SMA biar bisa dikit tambah ilmunya hehe
Ayo ndra semangat semangat semangat !!!!
Rabu, 23 Maret 2011
Dewasa itu adalah....
iri khas umat Dewasa diawali dg Diam Aktif yaitu kemampuan untk menahan diri dlm berkomentar.
Orang yg memiliki kedewasaan dpt dilihat dri sikap dan kemampuannya dlm mengendalikan lisannya,
Orang tua yg kurang dewasa mulutnya sangat sering berbunyi, semua hal dikomentari., ketika dia
melihat sesuatu langsung dipastikan akan dikomentari, ketika menonton televisi misalnya ;
komentar dia akan mengalahkan suara dari televisi yg dia tonton. Sdang Penonton tv yg dewasa itu
senantiasa bertafakur, apapun yg dlihat psti direnungkan dan di ambil mnfa'atnya,.
Kedewasan seseorang dpt dilihat dari
keberanian melihat dan meraba perasaan orang lain. Seorang ibu yg dewasa dan bijaksana dpt
dilihat dari sikap terhadap pembantunya yaitu tdk semena-mena menyuruh, walaupun sdah merasa menggajinya. bukankah dkantor ktika lembur pasti ingin dibayar overtime?
ttapi pembantu lembur tdk ada overtime?
semakin orang hnya mementingkan
perasaannya saja maka akan
semakin tdk bijaksana. Semakin orang bisa meraba penderitaan orang lain maka akan semakin bijak pla dirinya. Percayalah tidak akan bijaksana orang yg hidupnya hnya memikirkan perasaannya sendiri.
Orang yg dewasa, cirinya hati-hati (Wara') dlm bertindak. Orang yg
dewasa benar-benar berhitung tdk hanya dari benda, tp dari waktu ; tiap detik,tiap tutur kata , dia tidak mau jika harus menanggung karena salah dlm mengambil sikap. Anak-anak atau remaja biasanya sangat
tdk hati-hati dlm bercakap dan mengambil keputusan.
Orang yg bersikap atau memiliki
kepribadian dewasa (wara') dapat dilihat dalam kehati-hatian memilih kata, mengambil keputusan,mengambil sikap, karena orang yang tidak dewasa cenderung untuk bersikap ceroboh.
Orang yang dewasa terlihat dalam kesabarannya (sabar), kita ambil contoh ;
didalam rumah seorang ibu mempunyai 3 orang anak, yg satu menangis, kemudian yg lainnya pun ikut menangis
sehingga lama-kelamaan menjadi empat orang yg menangis , mengapa? karena ternyata ibunya menangis pula.
Ciri orang yg dewasa adalah sabar, dalam situasi sesulit apapun lebih tenang, mantap dan stabil.
Sahabat, seseorang yg dewasa benar-benar mempunyai sikap yg amanah,
dan memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab.
Untuk melihat kedewasaan seseorang dapat dilihat dari kemampuannya
bertanggungjawab,
contoh ; seorang ayah dapat dinilai bertanggung jawab atau tidak yaitu dalam cara mencari nafkah yg halal dan mendidik anak istrinya,
Bukan masalah kehidupan dunia ,yang
menjadi masalah,
tp mampu tidak mempertanggung jawabkan anak-anak ketika pulang ke akherat nanti,
Oleh karena itu orang tua harus bekerja keras untuk menjadi jalan
kesuksesan anak-anaknya di dunia dan akherat.
Pernah ada seorang ayah menyekolahkan anak-anaknya ke luar negeri, ketika ditanya tentang
sholatnya, ternyata tidak berjalan dengan baik karena orang-orangnya tidak ada yang sholat
sehingga melakukannya pun kadang-kadang, apalagi untuk shalat Jumat jarang dilaksanakan, dg
alasan masjidnya jauh.
Lalu kenapa disekolahkan di Luar Negeri? alasannya adalah sebentar lagi globalisasi.,
ketika perdagangan bebas anak harus disiapkan.
Tetapi bagaimana jika sebelum perdagangan bebas anaknya meninggal dunia? sudah disiapkan belum pulang ke akherat?
orang yang dewasa akan berpikir keras bagaimana anak-anaknya bisa selamat, Jgan sampai di dunia berprestasi tp diakherat celaka.
Saudaraku,
jngan prnh merasa bangga dg menjadi tua, mempunyai kedudukan, ataupun jabatan,
karena semua itu sebenarnya hanyalah topeng, bukan tanda prestasi.
Krn Prestasi itu adalah ketika kita semakin matang, dan semakin dewasa .
Kesuksesan kita adalah bagaimana kita bisa memompa diri kita dan menyukseskan orang-orang disekitar kita,
kalau ingin tahu kesuksesan kita coba lihat perkembangan keluarga kita, istri dan anak-anak kita maju tidak?
lihat sanak saudara kita pada maju tidak?
Jangan sampai kita sendirian yang maju, tapi sanak saudara kita hidup dlm kesulitan, ekonominya seret, pendidikan seret.,sedang kita tidak ada kepedulian.
Wallahu'alam
adapted from Anwar Al Iskhak
Orang yg memiliki kedewasaan dpt dilihat dri sikap dan kemampuannya dlm mengendalikan lisannya,
Orang tua yg kurang dewasa mulutnya sangat sering berbunyi, semua hal dikomentari., ketika dia
melihat sesuatu langsung dipastikan akan dikomentari, ketika menonton televisi misalnya ;
komentar dia akan mengalahkan suara dari televisi yg dia tonton. Sdang Penonton tv yg dewasa itu
senantiasa bertafakur, apapun yg dlihat psti direnungkan dan di ambil mnfa'atnya,.
Kedewasan seseorang dpt dilihat dari
keberanian melihat dan meraba perasaan orang lain. Seorang ibu yg dewasa dan bijaksana dpt
dilihat dari sikap terhadap pembantunya yaitu tdk semena-mena menyuruh, walaupun sdah merasa menggajinya. bukankah dkantor ktika lembur pasti ingin dibayar overtime?
ttapi pembantu lembur tdk ada overtime?
semakin orang hnya mementingkan
perasaannya saja maka akan
semakin tdk bijaksana. Semakin orang bisa meraba penderitaan orang lain maka akan semakin bijak pla dirinya. Percayalah tidak akan bijaksana orang yg hidupnya hnya memikirkan perasaannya sendiri.
Orang yg dewasa, cirinya hati-hati (Wara') dlm bertindak. Orang yg
dewasa benar-benar berhitung tdk hanya dari benda, tp dari waktu ; tiap detik,tiap tutur kata , dia tidak mau jika harus menanggung karena salah dlm mengambil sikap. Anak-anak atau remaja biasanya sangat
tdk hati-hati dlm bercakap dan mengambil keputusan.
Orang yg bersikap atau memiliki
kepribadian dewasa (wara') dapat dilihat dalam kehati-hatian memilih kata, mengambil keputusan,mengambil sikap, karena orang yang tidak dewasa cenderung untuk bersikap ceroboh.
Orang yang dewasa terlihat dalam kesabarannya (sabar), kita ambil contoh ;
didalam rumah seorang ibu mempunyai 3 orang anak, yg satu menangis, kemudian yg lainnya pun ikut menangis
sehingga lama-kelamaan menjadi empat orang yg menangis , mengapa? karena ternyata ibunya menangis pula.
Ciri orang yg dewasa adalah sabar, dalam situasi sesulit apapun lebih tenang, mantap dan stabil.
Sahabat, seseorang yg dewasa benar-benar mempunyai sikap yg amanah,
dan memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab.
Untuk melihat kedewasaan seseorang dapat dilihat dari kemampuannya
bertanggungjawab,
contoh ; seorang ayah dapat dinilai bertanggung jawab atau tidak yaitu dalam cara mencari nafkah yg halal dan mendidik anak istrinya,
Bukan masalah kehidupan dunia ,yang
menjadi masalah,
tp mampu tidak mempertanggung jawabkan anak-anak ketika pulang ke akherat nanti,
Oleh karena itu orang tua harus bekerja keras untuk menjadi jalan
kesuksesan anak-anaknya di dunia dan akherat.
Pernah ada seorang ayah menyekolahkan anak-anaknya ke luar negeri, ketika ditanya tentang
sholatnya, ternyata tidak berjalan dengan baik karena orang-orangnya tidak ada yang sholat
sehingga melakukannya pun kadang-kadang, apalagi untuk shalat Jumat jarang dilaksanakan, dg
alasan masjidnya jauh.
Lalu kenapa disekolahkan di Luar Negeri? alasannya adalah sebentar lagi globalisasi.,
ketika perdagangan bebas anak harus disiapkan.
Tetapi bagaimana jika sebelum perdagangan bebas anaknya meninggal dunia? sudah disiapkan belum pulang ke akherat?
orang yang dewasa akan berpikir keras bagaimana anak-anaknya bisa selamat, Jgan sampai di dunia berprestasi tp diakherat celaka.
Saudaraku,
jngan prnh merasa bangga dg menjadi tua, mempunyai kedudukan, ataupun jabatan,
karena semua itu sebenarnya hanyalah topeng, bukan tanda prestasi.
Krn Prestasi itu adalah ketika kita semakin matang, dan semakin dewasa .
Kesuksesan kita adalah bagaimana kita bisa memompa diri kita dan menyukseskan orang-orang disekitar kita,
kalau ingin tahu kesuksesan kita coba lihat perkembangan keluarga kita, istri dan anak-anak kita maju tidak?
lihat sanak saudara kita pada maju tidak?
Jangan sampai kita sendirian yang maju, tapi sanak saudara kita hidup dlm kesulitan, ekonominya seret, pendidikan seret.,sedang kita tidak ada kepedulian.
Wallahu'alam
adapted from Anwar Al Iskhak
litte star
bintang bersinar memancarkan sinar yang indah
malam yang gelap jadi nampak indah karnanya
bintang itu indah
bintang penentu arah
bintang jadi saksi
bintang penerang jalanku
bintang memberi harapan secerah sinarnya
bintang ungkapan cinta
begitu banyak makna bintang
jelas bintang adalah bukti kebesaran Allah SWT
malam yang gelap jadi nampak indah karnanya
bintang itu indah
bintang penentu arah
bintang jadi saksi
bintang penerang jalanku
bintang memberi harapan secerah sinarnya
bintang ungkapan cinta
begitu banyak makna bintang
jelas bintang adalah bukti kebesaran Allah SWT
tentang seseorang
pagi bersinar cerah...
adzan subuh pun berkumandang..
kokok ayam jantan tak pernah berhenti bersautan
baju yang sudah siap pun dikenakan...
sepeda yang usang pun tak terlupa olehnya selalu dipoles dengan kain yang bersih
ketika ditegur beliau pasti kan membalas dengan senyum terbaiknya
meski banyak orang yang mengejeknya
tak peduli dengan terik matahari yang membakar tubuhnya
tak peduli ribuan peluru menghantam tubuhnya
karena banyak harapan yang menunggu
tak peduli apakah dia dikenang oleh orang
Dengan penuh kasih sayang dia menanam bibit untuk masa depan
ejekan, pertengkaran, tawa, tangis,ingus jadi satu
dibalik remeh profesinya tapi sungguh mulia hatinya...
Guru besar dalam profesi yang diremehkan
adzan subuh pun berkumandang..
kokok ayam jantan tak pernah berhenti bersautan
baju yang sudah siap pun dikenakan...
sepeda yang usang pun tak terlupa olehnya selalu dipoles dengan kain yang bersih
ketika ditegur beliau pasti kan membalas dengan senyum terbaiknya
meski banyak orang yang mengejeknya
tak peduli dengan terik matahari yang membakar tubuhnya
tak peduli ribuan peluru menghantam tubuhnya
karena banyak harapan yang menunggu
tak peduli apakah dia dikenang oleh orang
Dengan penuh kasih sayang dia menanam bibit untuk masa depan
ejekan, pertengkaran, tawa, tangis,ingus jadi satu
dibalik remeh profesinya tapi sungguh mulia hatinya...
Guru besar dalam profesi yang diremehkan
Langganan:
Postingan (Atom)